Gedung M.
Luas bangunan 2520 m2 , membujur dari barat ke timur menghadap ke utara. Pada masa lalu bangunan ini merupakan gudang dan menjadi pusat perdagangan Belanda. Setelah direhabilitasi tahun 1974, keseluruhan bangunan difungsikan sebagai gedung Museum La Galigo sampai sekarang. Bangunan ini merupakan bangunan yang terpanjang yang terdapat dalam benteng, terdiri dari tiga lantai, lantai dasar terdiri atas empat ruangan, lantai II tiga ruangan dan lantai III sebuah ruangan saja. Pada bagian depan bangunan terdapat selasar yang ditopang oleh pilar bulat yang bentuknya berbeda dengan pilar-pilar lainnya, jumlah pilarnya sebanyak 28 buah. Lantai II difungsikan sebagai ruang pamer pelaminan bugis-makassar, ruang teknologi tradisional, ruang koleksi tekstil, ruang pamer teknologi pembuatan (minyak kelapa, emas, sagu, gula merah dan tenun) , dan ruang pamer teknologi pertanian. Dari ciri arsitekturnya yang ditampakkan dengan gaya arsitektur bangunan ini adalah perpaduan antara gaya Renaisans dengan gaya khas Belnda. Ciri-ciri gaya Renaisans dapat dilihat pada bentuk pilarnya yang memakai gaya khas Romawi yaitu sistem entatis dan order dorik, selain itu juga pada bentuk jendelnya yang memakai sistem lengkungan, sedangkan ciri-ciri arsitektur khas Belanda pada bentuk bangunan yang memanjang dan seperti korek api, terdiri dari beberapa lantai, memakai Lucarne (jendela atap) serta mempunyai cerobong asap semu sebanyak empat buah.