Benteng Fort Rotterdam, Wisata Sejarah Di Makassar.

Benteng Fort Rotterdam, Wisata Sejarah Di Makassar.

Benteng Fort Rotterdam sendiri merupakan salah satu benteng yang dianggap termegah dan menawan di Sulawesi Selatan. Menurut sebuah catatan dari sumber yang saya temukan “ Seorang wartatwan New York Times , Barbara Crossette pernah menggambarkan benteng ini sebagai the best preserved dutch fort in asia“. Tetapi, apakah benar begitu adanya? Apa lagi ketika saya mengunjungi benteng dan sedikit berkeliling, kondisi benteng cukup “morat – marit” atau berantakan.

Yah, mungkin karena proses renovasi ya? Jadi saya tidak bisa menikmati keindahan sejarah dari Benteng Fort Rotterdam ini. Selain itu ada satu lagi yang membuat saya sedikit menyesal. Saya tidak sempat ke Museum La Galigo dan menjenguk ruang tahanan sempit Pangeran Diponegoro saat dibuang oleh Belanda ke Sulawesi, setelah tertangkap di Jawa. Lagi – lagi karena renovasi sedang dilakukan di benteng ini. Hufhhh!! Sial!

Meski datang saat direnovasi, paling enggak saya sempat mempelajari tentang sejarah dari Benteng Fort Rotterdam ini secara singkat. Tujuan renovasi diatas, mungkin agar statusnya sebagai “The best preserved dutch in asia” tetap terjaga. Kalau begitu kan sampai anak cucu nanti masih bisa menikmati kemegahan benteng keren di Makassar ini.

Benteng ini pernah memiliki julukan Benteng Jumpandang atau Ujung Pandang, dan berada dalam masa kejayaannya pada abad ke 17. Waktu itu kesultanan yang memerintah adalah Kesultanan Gowa yang juga memiliki 17 Benteng tersebar di seluruh Makassar. Namun dari kesemuanya, Fort Rotterdam adalah yang paling megah dan terpelihara.

Yang membangun tempat ii sendiri adalah Raja Gowa ke-10 yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng. Namun pada waktu itu bentuk benteng belum seperti sekarang. Namun bentuk awal Fort Rotterdam adalah benteng segi empat seperti kebanyakan benteng bergaya portugis. Dan tidak ada perubahan berarti sampai tahun 1634.